Hadits Tentang Keutamaan Do'a & Adabnya

4/02/2013 , 0 Comments

Assalamu'alaikum.

Sobat ID (Informatika Dakwah :D), apa kabar? Sehat kan? Alhamdulillah^^. Ngomong-ngomong kali ini saya akan membagikan beberapa hadits yang berkaitan dengan keutamaan do'a & bagaimana adab atau tata cara dalam berdo'a. Well, jom kita baca :D




Do'a adalah otak (sumsum) ibadah. (HR. Ath-Tirmidzi)
Do'a adalah senjata seorang mukmin dan tiang (pilar) agama serta cahaya langit dan bumi. (HR. Abu Ya'la)
Do'a seorang muslim untuk kawannya yang tidak hadir dikabulkan Allah. (HR. Ahmad)
Jangan mendo'akan keburukan (mengutuk) dirimu atau anak-anakmu atau pelayan-pelayanmu (karyawan) atau harta-bendamu, (khawatir) saat itu cocok dikabulkan segala permohonan dan terkabul pula do'amu. (HR. Ibnu Khuzaimah)
Do'a yang diucapkan antara azan dan iqamah tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)
Mohonlah kepada Rabbmu disaat kamu senang (bahagia). Sesungguhnya Allah berfirman (hadits Qudsi): "Barangsiapa berdo'a (memohon) kepadaKu diwaktu dia senang (bahagia) maka Aku akan mengabulkan do'anya di waktu dia dalam kesulitan dan barangsiapa mohon Aku kabulkan dan barangsiapa rendah diri kepadaKu dengan rendah diri Aku merahmatinya dan barangsiapa mohon pengampuananku maka Allah ampuni dosa-dosanya." (HR. Ar-Rabii)
Ada tiga orang yang tidak ditolak do'a mereka: Orang yang berpuasa sampai dia berbuka, seorang penguasa yang adil dan do'a orang yang dizhalimi (teraniaya). Do'a mereka diangkat oleh Allah ke atas awan dan dibukakan baginya pintu langit dan Allah bertitah, "Demi keperkasaanKu, aku akan memenangkanmu (menolongmu) meskipun tidak segera." (HR. Ath-Tirmizdi)
Barangsiapa tidak (pernah) berdo'a kepada Allah maka Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)
Apabila kamu berdo'a janganlah berkata: "Ya Allah, ampunilah aku kalau Engkau menghendaki, rahmatilah aku jika Engkau menghendaki dan berilah aku rezeki jika Engkau menghendaki." Hendaklah kamu memohon dengan kesungguhan hati sebab Allah berbuat segala apa yang dikehendakiNya dan tidak ada paksaan terhadapNya. (HR. Bukhari dan Muslim)
Hati manusia adalah kandungan rahasia dan sebagian lebih mampu merahasiakan dari yang lain. Bila kamu mohon sesuatu kepada Allah 'Azza Wajalla maka mohonlah dengan penuh keyakinan bahwa do'amu akan terkabul. Allah tidak akan mengabulkan do'a orang yang hatinya lalai dan lengah. (HR. Ahmad)
Apabila tersisa sepertiga dari malam hari Allah 'Azza Wajalla turun ke langit bumi dan berfirman: "Adakah orang yang berdo'a kepadaKu akan Ku kabulkan? Adakah orang yang beristighfar kepadaKu akan Ku ampuni dosa-dosanya? Adakah orang yang mohon rezeki kepadaKu akan Ku berikan rezeki? Adakah orang yang mohon dibebaskan dari kesulitan yang dialaminya akan Ku atasi kesulitan-kesulitannya?" Yang demikian (berlaku) sampai tiba waktu fajar (subuh). (HR. Ahmad)
Tidak ada yang lebih utama (mulia) di sisi Allah daripada do'a. (HR. Ahmad)
Tiga macam do'a dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu do'a orang yang dizhalimi, do'a kedua orang tua dan do'a seorang musafir (yang berpergian untuk maksud dan tujuan baik). (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah Hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepadaNya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al-Hakim)
Tiada seorang berdo'a kepada Allah dengan suatu do'a, kecuali dikabulkanNya dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Atthabrani)
Barangsiapa mendo'akan keburukan terhadap orang yang menzhaliminya maka dia telah memperoleh kemenangan. (HR. Ath-Tirmizdhi dan Asysyihaab)
Ambillah kesempatan berdo'a ketika hati sedang lemah-lembut karena itu adalah rahmat. (HR. Addailami)
Ali Ra. berkata, "Rasulullah SAW lewat ketika aku sedang mengucapkan do'a: "Ya Allah, rahmatilah aku". Lalu beliau menepuk pundakku dan berkata: "Berdo'alah juga untuk umum (kaum muslimin) dan jangan khusus untuk pribadi. Sesungguhnya beda do'a untuk umum dan khusus adalah seperti bedanya langit dan bumi." (HR. Addailami)
Berlindunglah kepada Allah dari kesengsaraan (akibat) bencana dan dari kesengsaraan hidup yang berkesinambungan (silih berganti dan terus-menerus) dan suratan takdir yang buruk dan dari cemoohan lawan-lawan. (HR. Muslim)
Tidak ada manfaatnya bersikap siaga dan berhati-hati menghadapi takdir, akan tetapi do'a bermanfaat bagi apa yang diturunkan dan bagi apa yang tidak diturunkan. Oleh karena itu hendaklah kamu berdo'a, wahai hamba-hamba Allah. (HR. Atthabrani)
Barangsiapa ingin agar do'anya terkabulkan dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)
Demikian..
Semoga bermanfaat..

0 comments:

Silahkan berkomentar dengan menggunakan ETIKA yang baik dan sopan (◠‿◠)